Pembuatan Mayonaise
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
( STM PEMBANGUNAN YOGYAKARTA )
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA
NOMOR DAN NAMA PRAKTIKUM
PEMBUATAN MAYONAISE
DISUSUN OLEH :
NAMA : UMI LATIFAH
NIS /
ABSEN :
16246 / 27
KELOMPOK :
KELAS :
XI
PROGRAM
KEAHLIAN : KIMIA
INDUSTRI
TGL.
PRAKTIKUM :
24 OKTOBER 2017
TGL.
PENYERAHAN LAPORAN : 7 NOVEMBER 2017
GURU
PEMBIMBING :
SURIP M.Pd
LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI
TEKNIK KIMIA
I.
Percobaan
Pembuatan Mayonaise
II. Tujuan
·
Siswa dapat mengetahui cara pembuatan mayonnaise
·
Siswa dapat menghitung break event point (BEP)
III.
Landasan
teori
Mayonaise
merupakan salah satu contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkan dalam
jenis makanan kita. Emulsi merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu
cairan dalam cairan yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak
saling berbaur tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga
bagian utama yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang
biasanya terdiri dari lemak. Kedua disebut media pendispersi yang biasanya
terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga
agar butir minyak tadi tetap terdispersi di dalam air.
Mayonaise merupakan emulsi
minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin
(semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak
terasa meskipun mayonaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini
dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul
dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan
asam ke dalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar
minyak dalam sebagian kecil larutan asam.
Dalam batas emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase dalam dan medium dispersi sebagai fase luar atau kontinu. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak-dalam-air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “m/a”. Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air-dalam-minyak dan dikenal sebagai emulsi ‘a/m”. Karena fase luar dari suatu emulsi bersifat kontinu, suatu emulsi minyak dalam air diencerkan atau ditambahkan dengan air atau suatu preparat dalam air. Umumnya untuk membuat suatu emulsi yang stabil, perlu fase ketiga atau bagian dari emulsi, yakni: zat pengemulsi (emulsifying egent). Tergantung pada konstituennya, viskositas emulsi dapat sangat bervariasi dan emulsi farmasi bisa disiapkan sebagai cairan atau semisolid (setengah padat) (Ansel, 1989).
Dalam batas emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase dalam dan medium dispersi sebagai fase luar atau kontinu. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak-dalam-air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “m/a”. Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air-dalam-minyak dan dikenal sebagai emulsi ‘a/m”. Karena fase luar dari suatu emulsi bersifat kontinu, suatu emulsi minyak dalam air diencerkan atau ditambahkan dengan air atau suatu preparat dalam air. Umumnya untuk membuat suatu emulsi yang stabil, perlu fase ketiga atau bagian dari emulsi, yakni: zat pengemulsi (emulsifying egent). Tergantung pada konstituennya, viskositas emulsi dapat sangat bervariasi dan emulsi farmasi bisa disiapkan sebagai cairan atau semisolid (setengah padat) (Ansel, 1989).
IV.
Alat dab Bahan
A.
Alat B.
Bahan
1.
Mixer 1.
Kuning Telur
2.
Gelas Ukur 2.
Minyak Sayur
3.
Baskom 3.
Garam
4.
Sendok 4.
Gula
5.
Neraca Analitik 5.
Asam Cuka
6.
Gelas Piala 6.
Lada
V.
Cara Kerja
1. Dimasukkan kuning telur,garam,lada,asam cuka dan gula ke
dalam baskom
2. Diaduk menggunakan mixer kecepatan rendah dan searah sampai
semua bahan tercampur sempurna
3.
Ditambahkan setetes demi setetes minyak sayur ke dalam
adonan sambil terus diaduk
4. Setelah minyak sayur habis diaduk sampai terbentuk emulsi
mayonnaise yang halus kental dan merata
5. Dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditimbang
VI. Hasil Pengamatan
NO
|
Sifat Produk
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Warna
|
Putih kekuningan
|
2.
|
Kehalusan
|
Lembut
|
3.
|
Kekentalan
|
Kental
|
4.
|
Kekompakan
|
Merata
|
VII.
Analisis Data
a.Biaya Tetap
Mixer : Rp. 5000
Gelas
Ukur : Rp. 2000
Baskom : Rp. 2000
Sendok : Rp. 1000
Neraca
Analitik : Rp. 5000
Gelas
Piala : Rp. 2000
➖➖➖➖➖➖ +
➖➖➖➖➖➖ +
Rp. 17.000/hari = Rp. 510.000/bulan
Sewa
Tempat = Rp. 2.000.000/bulan +
Rp. 510.000/bulan
=
Rp. 2.510.000
b. Biaya
Tidak Tetap
Telur : Rp. 17.500
Minyak : Rp. 22.500
Asam
Cuka : Rp. 5000
Gula : Rp. 2500
Lada : Rp. 2500
Garam : Rp. 2500

Rp. 52.500/hari = Rp. 1.575.000/bulan
Pengemasan =
50/unit x 4.800
=
Rp.240.000/bulan
c. Biaya Tenaga
c. Biaya Tenaga
Karyawan = @Rp.1.600.000/bulan x 2 = Rp.3.200.000
Promosi
= Rp. 200.000/bulan
ü Biaya Produksi = Rp. 2.510.000 + Rp. 1.575.000 + Rp.
3.200.000 +
Rp. 200.000 +
Rp. 240.000
= Rp. 7.725.000
ü Hasil Mayonaise = 1600 g/hari
@10 g = 160
unit/hari
= 4.800 unit/bulan
ü Keuntungan =
(3000 x 4.800 unit) – (7.725.000)
= Rp.14.400.000 –
7.725.000
= Rp. 6.675.000
BEP Produksi = Total Biaya/ Total penjualan
=
Rp.7.725.000 /Rp.3000
= 2.575 unit

Total Produksi

4.800
= Rp.1609,375
VIII.
Pembahasan
Ketika membuat mayonaise,
campuran yang terbentuk bukanlah larutan, melainkan heterogen. Karena campuran
tersebut berasal dari minyak dan air. Air yang bersifat polar tidak dapat
bercampur dengan minyak yang bersifat polar. Untuk dapat “mendamaikan” air dan
minyak, harus ada zat “penghubung” antara keduanya.
Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi(emulsifier) dalam mayonaise
adalah kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (karena
di dalam kuning telur terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat kesukaan
terhadap air dan minyak sekaligus).
IX. Kesimpulan
Mayonaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi yang banyak
dimanfaatkandalam jenis makanan kita. Mayonaise merupakan emulsi minyak dalam
air dengan kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. Emulsi merupakan
jenis koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersi cair di dalam medium
pendispersi cair. Pada produk mayonaise, bagian yang terdispersi adalah
minyak nabati bagian yang mendispersi (media pendispersi) adalah asam cuka
atau dan bagian emulsifier adalah kuning telur. Kuning telur merupakan
emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat
kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus).
X.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar